Kecemasan
berhubungan dengan sesuatu yang mengancam ataupun dirasa mengancam. Kecemasan
terkadang tidak jelas objeknya, mengapa seseorang bisa menjadi cemas. Seseorang
sering cemas terhadap sesuatu, dapat mengembangkan kepribadian yang “pencemas”
(apapun akan disikapi dengan kecemasan) sehingga akan menimbulkan gangguan.
Kecemasan
secara umum jika seseorang merasa khawatir karena menghadapi situasi yang tidak
bisa memberikan jawaban yang jelas, tidak bisa mengharapkan suatu pertolongan,
dan tidak ada harapan yang jelas akan mendapatkan hasil (Sumadinata, 2004).
Definisi Kecemasan
Kecemasan
sebagai keadaan emosional yang mempunyai ciri keterangsangan fisiologis,
perasaan tegang yang tidak menyenangkan dan keadaan khawatir yang mengeluhkan
sesuatu yang buruk akan segera terjadi (Nevid, dkk. 2003)
Kecemasan
adalah suatu keadaan yang memotivasi individu untuk berbuat sesuatu. Fungsinya
adalah untuk memperingatkan adanya ancaman bahaya, yakni sinyal dari ego yang
akan terus meningkat jika tindakan-tindakan yang layak untuk mengatasi ancaman
tidak diambil. Apabila tidak bisa mengendalikan kecemasan melalui cara-cara
rasional dan cara-cara langsung, maka ego akan mengandalkan cara-cara yang
tidak realistik, yakni tingkah laku yang berorientasi pada pertahanan ego atau
defence mechanism (Freud & Corey, 2005)
Kecemasan
adalah suatu perasaan takut yang tidak menyenangkan yang disertai dengan
menigkatnya ketegangan fisiologis. Suatu dorongan yang menjadi perantara antara
suatu situasi yang mengancam dan perilaku menghidar. Kecemasan dapat diukur
dengan self report, dengan mengukur ketegangan fisiologis, dan dengan perilaku
yang tampak (davison, dkk. 2006).
Ciri-ciri Kecemasan
Fisik :
Gelisah, gugup. Tangan dan angoota
badan yang lain bergetar, banyak berkeringat, mulut atau kerongkongn terasa
kering, sulit bicara, sulit bernafas, jantung yang berdebar keras, pusing,
merasa lemas, mati rasa, sering buang air kecil.
Kognitif :
Khkawatir tentang sesuatu, perasaan
tegang, keyakinan bahwa sesuatu yang buruk
akan segera terjadi tanpa alasan yang jelas, takut kehilangan kontrol,
takut akan tidak mampu mengatasi masalah, dll.
Perilaku :
Menghidar, lekat dan dependen,
terguncang, sensitif, mudah marah (Nevid, 2003)
Manifestasi Kecemasan
- Kognitif (dalam pikiran individu)
- Motorik ( dalam tingkah laku)
- Somatik (dalam reaksi, baik fisik maupun biologis)
- Afektif ( dalam emosi individu)
Jenis-jenis Kecemasan Menurut Sigmund Freud
1
a.Kecemasan Realistik
2 b.Kecemasan Moral
3
c.Kecemasan Neurotik
- Kecemasan Realistik. Secara normal, kecemasan realistik sering dialami dalam kehidupan sehari-hari. Sering juga kecemasan realistik disebut degan ketakutan. Sumber dari kecemasan realistik sangat jelas karena memang membahayakan secara fisik. Misalkan dalam kondisi perang, terancam dengan binatang buas, dll.
- Kecemasan Moral. Kecemasan moral tidak dirasakan dari dunia luar atau dari fisik. Tetapi dari dunia sosial individu. Super ego yang sudah terintregasi dalam inidividu. Kecemasan moral ini diantara lain adalah misalkan rasa malu, rasa bersalah, atau rasa takut mendapat teguran maupun hukuman, dll.
- Kecemasan Neurotik. Kecamasan neurotik ini menimbulkan perasaan takut yang muncul akibat rangsangan-rangsangan dari id. Induvidu akan menjadi gugup, tidak mampu mengandalikan diri, perilaku, akal, bahkan pikiran. Kecemasan neurotik merurpakan sumber terbanyak yang membuat individu terganggu secara psikologis.
Oleh
Dr Ananya Mandal, MD
Gangguan kecemasan adalah suatu kondisi umum.
Penyebab paling umum kondisi ini diperkirakan
genetik. Dengan demikian kondisi sering berjalan dalam keluarga.
Faktor-faktor stres cenderung memperburuk dan
memicu kondisi pada beberapa pasien.
Memicu
kecemasan
Yang tepat penyebab gangguan kecemasan tidak
diketahui. Namun, penelitian telah menunjuk pemicu tertentu mungkin.
Penyebab kecemasan gangguan dapat diringkas
sebagai berikut (1, 2, 3, 4)
- Gen-gen Inherited dapat menentukan kecenderungan untuk mendapatkan gangguan kecemasan.
- Sex-wanita lebih rentan terhadap gangguan kecemasan daripada laki-laki.
- Gangguan kecemasan juga dapat dipicu oleh terutama stres acara.
Ini terlihat pada pasien dengan
pasca-traumatic stress disorder (PTSD). Pengalaman traumatis (misalnya seksual
atau fisik cedera atau berbahaya di masa lalu) dapat mengakibatkan ketakutan
dan kecemasan kemudian dalam hidup.
- Beberapa obat penyalahgunaan seperti amfetamin, LSD atau ekstasi dan bahkan kopi dapat menyebabkan serangan kecemasan.
- Pengalaman yang signifikan seperti kehilangan pekerjaan, kehamilan atau pindah rumah dapat mengakibatkan kecemasan presipitasi.
Patofisiologi
yang mendasarinya (3, 4, 5)
Gangguan kecemasan disebabkan karena
ketidakseimbangan kimia tertentu di dalam otak. Ini adalah benar-benar kimia
rasul yang membawa informasi dalam otak dan disebut neurotransmiter.
Dua neurotransmiter yang berhubungan dengan
gangguan kecemasan adalah serotonin and noradrenalin.
Seimbangan neurotransmiter ini mengarah ke
perubahan fisik dan suasana hati dan manifestasi tertentu.
Masalah yang paling umum adalah rendah
serotonin dan tinggi noradrenalin.
Gangguan dari gamma - asam (GABA) sistem di
dalam otak adalah lain penyebab gangguan kecemasan.
Dalam gangguan kompulsif obsesif lain
neurotransmiter dopamin mungkin memainkan peran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar